Sejarah Perkembangan RAM (Random Akses Memori)
1.
R A M
RAM yang merupakan singkatan dari Random
Access Memory ditemukan oleh Robert Dennard dan diproduksi secara besar –
besaran oleh Intel pada tahun 1968, jauh sebelum PC ditemukan oleh IBM
pada tahun 1981. Dari sini lah perkembangan RAM bermula. Pada awal
diciptakannya, RAM membutuhkan tegangan 5.0 volt untuk dapat berjalan
pada frekuensi 4,77MHz, dengan waktu akses memori (access time) sekitar
200ns (1ns = 10-9 detik).
2. D R A M
Pada
tahun 1970, IBM menciptakan sebuah memori yang dinamakan DRAM. DRAM
sendiri merupakan singkatan dari Dynamic Random Access Memory. Dinamakan
Dynamic karena jenis memori ini pada setiap interval waktu tertentu,
selalu memperbarui keabsahan informasi atau isinya. DRAM mempunyai
frekuensi kerja yang bervariasi, yaitu antara 4,77MHz hingga 40MHz.
3. FP RAM
Fast Page Mode
DRAM atau disingkat dengan FPM DRAM ditemukan sekitar tahun 1987. Sejak
pertama kali diluncurkan, memori jenis ini langsung mendominasi
pemasaran memori, dan orang sering kali menyebut memori jenis ini “DRAM”
saja, tanpa menyebut nama FPM. Memori jenis ini bekerja layaknya sebuah
indeks atau daftar isi. Arti Page itu sendiri merupakan bagian dari
memori yang terdapat pada sebuah row address. Ketika sistem membutuhkan
isi suatu alamat memori, FPM tinggal mengambil informasi mengenainya
berdasarkan indeks yang telah dimiliki. FPM memungkinkan transfer data
yang lebih cepat pada baris (row) yang sama dari jenis memori
sebelumnya. FPM bekerja pada rentang frekuensi 16MHz hingga 66MHz dengan
access time sekitar 50ns. Selain itu FPM mampu mengolah transfer data
(bandwidth) sebesar 188,71 Mega Bytes (MB) per detiknya.
Memori FPM ini
mulai banyak digunakan pada sistem berbasis Intel 286, 386 serta sedikit
486.
4. EDO RAM
Pada tahun
1995, diciptakanlah memori jenis Extended Data Output Dynamic Random
Access Memory (EDO DRAM) yang merupakan penyempurnaan dari FPM. Memori
EDO dapat mempersingkat read cycle-nya sehingga dapat meningkatkan
kinerjanya sekitar 20 persen. EDO mempunyai access time yang cukup
bervariasi, yaitu sekitar 70ns hingga 50ns dan bekerja pada frekuensi
33MHz hingga 75MHz. Walaupun EDO merupakan penyempurnaan dari FPM, namun
keduanya tidak dapat dipasang secara bersamaan, karena adanya perbedaan
kemampuan.
Memori EDO DRAM banyak digunakan pada sistem berbasis
Intel 486 dan kompatibelnya serta Pentium generasi awal.
5. SDRAM PC66
Pada
peralihan tahun 1996 – 1997, Kingston menciptakan sebuah modul memori
dimana dapat bekerja pada kecepatan (frekuensi) bus yang sama / sinkron
dengan frekuensi yang bekerja pada prosessor. Itulah sebabnya mengapa
Kingston menamakan memori jenis ini sebagai Synchronous Dynamic Random
Access Memory (SDRAM). SDRAM ini kemudian lebih dikenal sebagai PC66
karena bekerja pada frekuensi bus 66MHz. Berbeda dengan jenis memori
sebelumnya yang membutuhkan tegangan kerja yang lumayan tinggi, SDRAM
hanya membutuhkan tegangan sebesar 3,3 volt dan mempunyai access time
sebesar 10ns.
Dengan kemampuannya yang terbaik saat itu dan telah
diproduksi secara masal, bukan hanya oleh Kingston saja, maka dengan
cepat memori PC66 ini menjadi standar memori saat itu. Sistem berbasis
prosessor Soket 7 seperti Intel Pentium klasik (P75 – P266MMX) maupun
kompatibelnya dari AMD, WinChip, IDT, dan sebagainya dapat bekerja
sangat cepat dengan menggunakan memori PC66 ini. Bahkan Intel Celeron II
generasi awal pun masih menggunakan sistem memori SDRAM PC66.
6. SDRAM PC100
Selang kurun
waktu setahun setelah PC66 diproduksi dan digunakan secara masal, Intel
membuat standar baru jenis memori yang merupakan pengembangan dari
memori PC66. Standar baru ini diciptakan oleh Intel untuk mengimbangi
sistem chipset i440BX dengan sistem Slot 1 yang juga diciptakan Intel.
Chipset ini didesain untuk dapat bekerja pada frekuensi bus sebesar
100MHz. Chipset ini sekaligus dikembangkan oleh Intel untuk dipasangkan
dengan prosessor terbaru Intel Pentium II yang bekerja pada bus 100MHz.
Karena bus sistem bekerja pada frekuensi 100MHz sementara Intel tetap
menginginkan untuk menggunakan sistem memori SDRAM, maka dikembangkanlah
memori SDRAM yang dapat bekerja pada frekuensi bus 100MHz. Seperti
pendahulunya PC66, memori SDRAM ini kemudian dikenal dengan sebutan
PC100.
Dengan menggunakan tegangan kerja sebesar 3,3 volt, memori
PC100 mempunyai access time sebesar 8ns, lebih singkat dari PC66. Selain
itu memori PC100 mampu mengalirkan data sebesar 800MB per detiknya.
Hampir
sama dengan pendahulunya, memori PC100 telah membawa perubahan dalam
sistem komputer. Tidak hanya prosessor berbasis Slot 1 saja yang
menggunakan memori PC100, sistem berbasis Soket 7 pun diperbarui untuk
dapat menggunakan memori PC100. Maka muncullah apa yang disebut dengan
sistem Super Soket 7. Contoh prosessor yang menggunakan soket Super7
adalah AMD K6-2, Intel Pentium II generasi akhir, dan Intel Pentium II
generasi awal dan Intel Celeron II generasi awal.
8. DR DRAM
Pada tahun 1999, Rambus menciptakan
sebuah sistem memori dengan arsitektur baru dan revolusioner, berbeda
sama sekali dengan arsitektur memori SDRAM.Oleh Rambus, memori ini
dinamakan Direct Rambus Dynamic Random Access Memory. Dengan hanya
menggunakan tegangan sebesar 2,5 volt, RDRAM yang bekerja pada sistem
bus 800MHz melalui sistem bus yang disebut dengan Direct Rambus Channel,
mampu mengalirkan data sebesar 1,6GB per detiknya! (1GB = 1000MHz).
Sayangnya kecanggihan DRDRAM tidak dapat dimanfaatkan oleh sistem
chipset dan prosessor pada kala itu sehingga memori ini kurang mendapat
dukungan dari berbagai pihak. Satu lagi yang membuat memori ini kurang
diminati adalah karena harganya yang sangat mahal.
9. RDRAM PC800
Masih
dalam tahun yang sama, Rambus juga mengembangkan sebuah jenis memori
lainnya dengan kemampuan yang sama dengan DRDRAM. Perbedaannya hanya
terletak pada tegangan kerja yang dibutuhkan. Jika DRDRAM membutuhkan
tegangan sebesar 2,5 volt, maka RDRAM PC800 bekerja pada tegangan 3,3
volt. Nasib memori RDRAM ini hampir sama dengan DRDRAM, kurang diminati,
jika tidak dimanfaatkan oleh Intel.
Intel yang telah
berhasil menciptakan sebuah prosessor berkecepatan sangat tinggi
membutuhkan sebuah sistem memori yang mampu mengimbanginya dan bekerja
sama dengan baik. Memori jenis SDRAM sudah tidak sepadan lagi. Intel
membutuhkan yang lebih dari itu. Dengan dipasangkannya Intel Pentium4,
nama RDRAM melambung tinggi, dan semakin lama harganya semakin turun.
10. SDRAM PC133
Selain
dikembangkannya memori RDRAM PC800 pada tahun 1999, memori SDRAM
belumlah ditinggalkan begitu saja, bahkan oleh Viking, malah semakin
ditingkatkan kemampuannya. Sesuai dengan namanya, memori SDRAM PC133 ini
bekerja pada bus berfrekuensi 133MHz dengan access time sebesar 7,5ns
dan mampu mengalirkan data sebesar 1,06GB per detiknya. Walaupun PC133
dikembangkan untuk bekerja pada frekuensi bus 133MHz, namun memori ini
juga mampu berjalan pada frekuensi bus 100MHz walaupun tidak sebaik
kemampuan yang dimiliki oleh PC100 pada frekuensi tersebut.
11. SDRAM PC150
Perkembangan memori SDRAM semakin menjadi
– jadi setelah Mushkin, pada tahun 2000 berhasil mengembangkan chip
memori yang mampu bekerja pada frekuensi bus 150MHz, walaupun sebenarnya
belum ada standar resmi mengenai frekunsi bus sistem atau chipset
sebesar ini. Masih dengan tegangan kerja sebesar 3,3 volt, memori PC150
mempunyai access time sebesar 7ns dan mampu mengalirkan data sebesar
1,28GB per detiknya.
Memori ini sengaja diciptakan untuk
keperluan overclocker, namun pengguna aplikasi game dan grafis 3
dimensi, desktop publishing, serta komputer server dapat mengambil
keuntungan dengan adanya memori PC150.
12. DDR SDRAM
Masih
di tahun 2000, Crucial berhasil mengembangkan kemampuan memori SDRAM
menjadi dua kali lipat. Jika pada SDRAM biasa hanya mampu menjalankan
instruksi sekali setiap satu clock cycle frekuensi bus, maka DDR SDRAM
mampu menjalankan dua instruksi dalam waktu yang sama. Teknik yang
digunakan adalah dengan menggunakan secara penuh satu gelombang
frekuensi. Jika pada SDRAM biasa hanya melakukan instruksi pada
gelombang positif saja, maka DDR SDRAM menjalankan instruksi baik pada
gelombang positif maupun gelombang negatif. Oleh karena dari itu memori
ini dinamakan DDR SDRAM yang merupakan kependekan dari Double Data Rate
Synchronous Dynamic Random Access Memory.
Dengan memori
DDR SDRAM, sistem bus dengan frekuensi sebesar 100 – 133 MHz akan
bekerja secara efektif pada frekuensi 200 – 266 MHz. DDR SDRAM pertama
kali digunakan pada kartu grafis AGP berkecepatan ultra. Sedangkan
penggunaan pada prosessor, AMD ThunderBird lah yang pertama kali
memanfaatkannya.
13. DDR RAM
Pada
1999 dua perusahaan besar microprocessor INTEL dan AMD bersaing ketat
dalam meningkatkan kecepatan clock pada CPU. Namun menemui hambatan,
karena ketika meningkatkan memory bus ke 133 Mhz kebutuhan Memory (RAM)
akan lebih besar. Dan untuk menyelesaikan masalah ini maka dibuatlah DDR
RAM (double data rate transfer) yang awalnya dipakai pada kartu grafis,
karena sekarang anda bisa menggunakan hanya 32 MB untuk mendapatkan
kemampuan 64 MB. AMD adalah perusahaan pertama yang menggunakan DDR RAM
pada motherboardnya.
Perbedaan DDR2 dengan DDR
14. DDR2 RAM
Ketika
memori jenis DDR (Double Data Rate) dirasakan mulai melambat dengan
semakin cepatnya kinerja prosesor dan prosesor grafik, kehadiran memori
DDR2 merupakan kemajuan logis dalam teknologi memori mengacu pada
penambahan kecepatan serta antisipasi semakin lebarnya jalur akses
segitiga prosesor, memori, dan antarmuka grafik (graphic card) yang
hadir dengan kecepatan komputasi yang berlipat ganda.
Perbedaan pokok
antara DDR dan DDR2 adalah pada kecepatan data serta peningkatan
latency mencapai dua kali lipat. Perubahan ini memang dimaksudkan untuk
menghasilkan kecepatan secara maksimum dalam sebuah lingkungan komputasi
yang semakin cepat, baik di sisi prosesor maupun grafik.
Selain itu,
kebutuhan voltase DDR2 juga menurun. Kalau pada DDR kebutuhan voltase
tercatat 2,5 Volt, pada DDR2 kebutuhan ini hanya mencapai 1,8 Volt.
Artinya, kemajuan teknologi pada DDR2 ini membutuhkan tenaga listrik
yang lebih sedikit untuk menulis dan membaca pada memori.
Teknologi DDR2
sendiri lebih dulu digunakan pada beberapa perangkat antarmuka grafik,
dan baru pada akhirnya diperkenalkan penggunaannya pada teknologi RAM.
Dan teknologi DDR2 ini tidak kompatibel dengan memori DDR sehingga
penggunaannya pun hanya bisa dilakukan pada komputer yang memang
mendukung DDR2.
15. DDR3 RAM
RAM
DDR3 ini memiliki kebutuhan daya yang berkurang sekitar 16% dibandingkan
dengan DDR2. Hal tersebut disebabkan karena DDR3 sudah menggunakan
teknologi 90 nm sehingga konsusmsi daya yang diperlukan hanya 1.5v,
lebih sedikit jika dibandingkan dengan DDR2 1.8v dan DDR 2.5v. Secara
teori, kecepatan yang dimiliki oleh RAM ini memang cukup memukau. Ia
mampu mentransfer data dengan clock efektif sebesar 800-1600 MHz. Pada
clock 400-800 MHz, jauh lebih tinggi dibandingkan DDR2 sebesar 400-1066
MHz (200- 533 MHz) dan DDR sebesar 200-600 MHz (100-300 MHz). Prototipe
dari DDR3 yang memiliki 240 pin. Ini sebenarnya sudah diperkenalkan
sejak lama pada awal tahun 2005. Namun, produknya sendiri benar-benar
muncul pada pertengahan tahun 2007 bersamaan dengan motherboard yang
menggunakan chipset Intel P35 Bearlake dan pada motherboard tersebut
sudah mendukung slot DIMM
Langganan:
Posting Komentar
(
Atom
)
Tidak ada komentar :
Posting Komentar
Sebagai Pengunjung yang baik, mari kita budayakan berkomentar, Terimakasih !!